SELAMAT DATANG

Terima kasih atas kunjungan Anda, Semoga informasi yang ada dalam blog ini bermanfaat...

Selasa, 03 Januari 2012

SUKSES TANPA SYARAT

SUKSES TANPA SYARAT

Sukses dan bahagia, mungkin inilah dua hal yang paling diinginkan setiap orang. Sukses sering dikonotasikan dengan pencapaian materi, misalnya rumah besar di perumahan elite, mobil mewah atau karier yang cepat naik, sejumlah deposito dan lain sebagainya. Ssementara bahagia sering diartikan sebagai sebuah perasaan yang damai, tenang, atau secara kasat mata kita melihat orang yang berbahagia adalah orang yang selalu tersenyum.
Penilaian masyarakat tentang arti sukses dan bahagia tidaklah salah kalau kita melihat dari kacamata umum yang ada di masyarakat. Namun secara individu, kacamata yang dipakai beramai-ramai ini tentu tidak selalu cocok untuk setiap penggunanya. Dengan kata lain, sukses sifatnya sangatlah pribadi. Pak Jono misalnya, yang senang berkeluyuran dengan sedan hitam mulus bermerek BMW, menurut masyarakat di sekitar tempat tinggalnya, Pak Jono dianggap sebagai orang yang sukses. Namun menurut Pak Jono sendiri, sukses baru dirasakan atau diperoleh kalau dia sudah mempunyai mobil sedan merek Jaguar terbaru. Bila sukses ukurannya bisa sangat individu, apalagi dengan kata yang satu lagi, yaitu “bahagia”.
Tanpa ingin masuk di wilayah pribadi setiap individu tentang ukuran sukses apalagi bahagia, izinkan saya untuk berada di wilayah umum di mana ukuran sukses dilihat secara dangkal dan samar.
Buku-buku tentang bagaimana seseorang bisa menjadi sukses banyak sekali diterbitkan, begitu juga dengan seminar-seminarnya. Dalam buku atau seminar tersebut Anda akan menjumpai sejumlah kumpulan syarat dan apa yang harus dilakukan atau sikap apa yang diperlukan seseorang bila ingin merengkuh kesuksesan. Satu syarat yang sering kita dengar adalah seperti: untuk sukses seseorang haruslah mempunyai karakter yang positif bukan negatif, seperti rasa percaya diri atau optimis.
Tanpa ragu lagi, apa yang dicontohkan di atas adalah sesuatu yang baik dilakukan untuk meraih kesuksesan. Namun bagaimana dengan sahabat-sahabat yang lain yang tidak mempunyai karakter seperti diharapkan dari buku dan seminar itu? Atau sahabat yang susah untuk berubah? Apakah mereka semua adalah orang-orang yang tidak sukses? Atau tidak akan pernah bisa sukses?
Atau sebaliknya, mereka yang menerapkan prinsip dari orang-orang sukses yang ditulis dalam buku pasti akan menjadi sukses? Pada kenyataannya, yang kita lihat di sekitar kita tidak seperti itu, bukan? Banyak juga dari mereka yang mempunyai karakter “negatif” dapat menjadi sukses dalam material, dan tidak sedikit yang “positif” malah tidak mencapai hasil yang diharapkan.
Mark Twain contohnya, dia adalah orang yang sangat pesimis, skeptis dan sarkastis. Kita bisa melihat dari tulisan-tulisan yang dibuatnya, semua bertutur tentang ras manusia yang minus. Namun kemampuan yang unik dari seorang Mark Twain inilah yang menjadikan dirinya meraih kesuksesan. Sifat negatifnya justru menjadikannya seorang sastrawan jenius yang diakui oleh dunia.
Contoh lainnya adalah seorang penulis juga yang telah mengharumkan nama negeri tercinta ini, Pramoedya Ananta Toer. Maestro yang baru saja melepaskan jasadnya dan meninggalkan kita dengan kenangan yang dalam ini pun memanfaatkan ke-“negatif”-annya yaitu kekurangpercaya-diriannya sejak masa kecilnya. Pramoedya kecil mulai belajar menulis, dia menuangkan semua isi hatinya melalui guratan pena karena dia tidak mempunyai keberanian untuk berbicara. Kekuatan yang terpendam dari ketidakberanian inilah yang menjadi bahan bakar dahsyat yang menjadikannya penulis Indonesia yang tak tergantikan.
Bukan hanya dalam karakter atau sifat, bahkan dalam bentuk fisik sekalipun sesuatu yang “di-cap” jelek dapat mengahasilkan rezeki dan kesuksesan yang sama. Anda bisa melihat seorang pelawak, yang mempunyai bentuk dan ukuran tubuh yang dianggap tidak wajar, dapat memanfaatkan yang mereka miliki menjadi ladang penghasilan yang tak terkira sebelumnya.
Kita semua telah di-“program” oleh peradaban yang kita semua tidak tahu asal muasalnya. Kita telah diprogram untuk meyakini tingkah laku tertentu adalah positif dan yang lainnya adalah negatif. Orang sukses adalah orang yang positif, sementara yang negatif pasti gagal. Karena itu, kita menguras habis energi kita untuk mengubah diri daripada memusatkan perhatian kita pada keistimewaan yang kita miliki dalam berupaya meraih sukses.
Anda bisa sukses dengan “positif” dan Anda juga bisa sukses dengan memiliki faktor “negatif” di dalam diri Anda. Sifat-sifat negatif yang ada dalam diri Anda tidak akan menghalangi usaha Anda dalam meraih kesuksesan. Sifat-sifat itu adalah bagian dari diri Anda. Yang terpenting adalah bagaimana kita bisa belajar mencintai, menerima dan memanfaatkannya.
Apa pun kenegatifan Anda, buatlah itu sebagai lahan untuk mendapatkan nilai tambah dalam hidup Anda. Bila Anda susah untuk bangun pagi, maka Anda bisa mencari pekerjaan dengan jam kerja malam yang kemungkinan Anda dibayar lebih tinggi. Bila kenegatifan Anda suka melahap makanan lezat saja, carilah pekerjaan sebagai koki atau tulislah buku tentang tempat-tempat makan yang terbaik di kota Anda. Atau bila sesuatu yang negatif di diri Anda adalah suka menonton film, jadilah kritikus film.
Jika Anda belum menemukan pekerjaan seputar “kenegatifan” Anda, maka pikirkan sesuatu yang kreatif, sesuatu yang belum terpikir oleh orang lain.
Di dalam setiap hal, baik positif ataupun negatif, selalu tersimpan aset yang luar biasa yang selalu menanti untuk ditemukan. Misteri kehidupan ini tidak di mana-mana, itu tersembunyi di dalam sifat Anda.
Pencipta kita sangatlah Adil, dia memberikan segala sesuatunya dengan baik. Bila dia menciptakan orang percaya diri, dia juga menciptakan seseorang yang minder, namun keduanya adalah baik. Keduanya pun sama-sama mempunyai kelebihan, dan kesuksesan bisa diraih oleh keduanya.
Kalau seperti ini ceritanya, maka sepertinya sukses tidak memiliki peraturan bukan? Sukses dapat menghampiri mereka yang optimis, juga menyapa yang pesimis, sukses dapat berlabuh pada seorang yang cekatan dan keras, namun sukses juga mendarat pada para sahabat yang lambat dan fleksibel.
Sekarang, apakah Anda ingin membenci sifat-sifat negatif yang melekat dalam diri Anda, berusaha untuk menyingkirkannya dengan sekuat tenaga, atau merangkulnya, menjadikannya sebagai sahabat dan memanfaatkannya? Semua tergantung sepenuhnya pada Anda
Sumber :
http://www.gobindvashdev.com/index.php?option=com_content&view=article&id=11:sukses-tidak-punya-aturan&catid=5:lives&Itemid=3
Catatan : Judul telah di modivikasi